Rabu, 08 Juli 2009

Teori Pers Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Dalam teori ini menuntut kepada media massa untuk memiliki suatu tanggung jawab social yang baru. Teori ini diberlakukan sedemikian rupa oleh beberapa sebagian pers. Teori Tanggungjawab social punya asumsi utama bahwa kebebasan pers mutlak,banyak mendorong terjadinya dekadensi moral. Oleh karena itu, teori ini memandang perlu adanya pers dan system jurnalistik yang menggunakan dasar moral dan etika. Asal saja pers tau tanggungjawabnya dan menjadikan itu landasan kebijaksanaan operasional mereka, maka system libertarian akan dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Jika pers tidak mau menerima tanggungjawabnya, maka harus ada badan lain dalam masyarakat yang menjalankan fungsi komunikasi massa. Dalam teori tanggung jawab social digambarkan ada enam tugas pers :
· Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
· Memberi penerangan kepada masyarakat, sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri.
· Menjadi penjaga hak-hak perorangan dengan bertindak sebagai anjing penjaga yang mengawasi pemerintah.
· Melayani system ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa melalui media periklanan,
· Menyediakan hiburan
· Mengusahakan sendiri biaya financial, sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang yang punya kepentingan.


Teori Pers Komunis Soviet (The Soviet Communist Theory)
System pers ini menopang kehidupan system sosialis Soviet Rusia dan memelihara pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap segala kegiatan sebagaimana biasanya terjadi dalam kehidupan komunis. Sebab itu, di Negara-negara tersebut tidak terdapat pers bebas, yang ada hanya pers pemerintah. Segala sesuatu yang memerlukan keputusan dan penetapan umumnya dilakukan oleh para pejabat pemerintah sendiri. Di dalam teori komunis ini, media massa merupakan alat pemerintah atau partai dan bagian integral dari negara. Hal ini berarti bahwa media massa harus tunduk pada pemerintah dan kontrol dari pemerintah atau partai. Media massa dipergunakan sebagai alat oleh partai komunis yang berkuasa. Kritik dalam media massa diizinkan, asal tidak mengkritik dasar ideologi. Media massa melakukan apa yang terbaik untuk negara dan partai. Yang dilakukan oleh media massa untuk kepentingan partai disebut sebagai perbuatan moral, sedangkan yang menentangnya disebut sebagai perbuatan immoral. Teori Pers Komunis Soviet adalah perkembangan teori otoritarian. Dengan determinisme Marxis, pers ini bekerja tanpa cari untung. Secara eksklusif, pers jadi alat propaganda dan agitasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar